Jumat, 23 Januari 2009

Topik Hari Ini

Barack Obama ulang sumpah presiden
Barack Obama mengulangi sumpah jabatan presiden
Barack Obama mengulangi sumpah jabatan presiden
Barack Obama diambil sumpahnya untuk kali kedua, karena satu kata diucapkan dengan urutan yang keliru dalam pelantikan hari Selasa.

Ketua Mahkamah Agung Amerika John Roberts kembali memimpin Obama mengucapkan sumpah kepresidenannya.

Keputusan untuk mengulangi pengambilan sumpah itu dikatakan sebagai tindakan ekstra hati-hati, kata Dewan Penasehat Hukum Gedung Putih.

Menurut catatan, ini kali ketiga dalam sejarah Amerika Serikat seorang presiden yang akan memegang jabatan harus mengulangi pengambilan sumpah.

Namun, Obama berkelakar: "Kami putuskan ini sangat mengasyikkan..."sebelum menambahkan: "Kita akan melakukannya dengan sangat pelahan."

Berbeda dengan upacara pengucapan sumpah jabatan pertama, Barack Obama tidak bersumpah dengan memegang Injil dan istrinya, Michelle tidak mendampingi.

Dan sebagai pengganti jutaan hadirin, hanya beberapa staff dekat menyaksikan upacara kedua.

Bahkan, wartawan sekali pun dilarang masuk ke Map Room (Ruang Peta) Gedung Putih.

Kata 'Faithfully'

Dalam sumpah jabatan, seperti tercantum dalam Konstitusi Amerika Serikat, pejabat baru bersumpah "faithfully execute the office of president of the United States" (dengan setia melaksanakan jabatan presiden Amerika Serikat)".

Barack Obama mengucapkan sumpah pertama
Barack Obama mengucapkan sumpah pertama

Namun, saat Hakim Agung Roberts membacakan sumpah yang harus ditirukan Obama, dia menggeser kata "faithfully" ke akhir frase.

Obama, yang tampaknya menangkap kekeliruan itu, menjadi ragu-ragu. Roberts keliru mengulangi frase itu, dan Obama mengikuti dengan urutan yang salah pula.

"Kami yakin sumpah jabatan dilakukan secara efektif, dan presiden disumpah sebagaimana mestinya," kata penasihat Gedung Putih Greg Craig.

"Dengan niat sangat berhati-hati, sebab ada satu kata yang diucapkan di luar urutan, Ketua Mahkamah Agung John Roberts akan mengambil sumpah untuk kali kedua," tambah Craig.

Dua presiden lain AS, Calvin Coolidge dan Chester Arthur, harus mengulangi sumpah jabatan mereka akibat masalah yang sama.

Dan, Ketua Mahkamah Agung William Taft memasukkan kata baru ke dalam sumpah ketika dia mengambil sumpah Presiden Herbert Hoover pada tahun 1929, dengan janji "menjaga, mempertahankan dan membela Konstitusi", bukannya "menjaga, melindungi, dan membela".